PENGANTAR
Salah satu prinsip penting dalam adalah
seseorang harus berilmu terlebih dahulu sebelum ia berucap atau
beramal. Segala ucapan, sikap, tindakan, dan perbuatan seorang muslim
harus ditegakkan di atas ilmu, yaitu ilmu yang bersumber dari bimbingan
Al-Qur`an dan As-Sunnah serta bimbingan generasi as-salafush shalih.Bukan semata-mata karena emosi, perasaan, atau hawa nafsu. Allah Subhanahu wata’ala telah melarang hamba-Nya untuk bersikap atau bertindak tanpa dasar ilmu :
Dan janganlah kamu mengikuti apa
yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya. [Al-Isra` : 36]
Para ‘ulama adalah pewaris para nabi. Mereka mengemban menjaga dan menjelaskandien ini kepada segenap umat. Allah Subhanahu wata’ala memerintahkan
kepada segenap kaum muslimin untuk merujuk dan mengikuti bimbingan
mereka. Terutama dalam menghadapi berbagai peristiwa dan problem
kontemporer. Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
Maka bertanyalah kepada orang yang berilmu (para ‘ulama) jika kamu tidak mengetahui.[An-Nahl : 43]
Allah juga berfirman :
Dan apabila datang kepada mereka
suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu
menyiarkannya. Kalau mereka mau menyerahkannya kepada Rasul dan ulil
Amri (para ‘ulama) di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin
mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (rasul
dan ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada
kalian, tentulah kalian mengikut syaithan, kecuali sebagian kecil saja
(di antara kalian). [An-Nisa` : 83]
Yaitu para ‘ulama yang senantiasa berpegang tegung kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah serta bimbingan generasi as-salafush shalih. Para
‘ulama yang senantiasa peduli dan sangat menaruh kasih sayang besar
terhadap umat ini. Para ‘ulama yang amanah dan berhati-hati dalam
membimbing dan mengarahkan umat. Merekalah yang mampu memetik berbagai
hikmah penting dari misykah wahyu ilahi – Al-Qur`an dan
As-Sunnah- untuk kemudian menyajikannya kepada umat guna menjawab dan
menyelesaikan berbagai problem yang mereka hadapi.
Termasuk dalam menghadapi tragedi besar
yang menimpa kaum muslimin di Palestina. Para ‘ulama Ahlus Sunnah masa
ini telah menyampaikan berbagai arahan dan bimbingannya kepada umat.
Sehingga setiap individu muslim dapat bersikap dan bertindak berdasarkan
bimbingan ilmu yang benar. Yaitu ilmu yang bersumber dari bimbingan
Al-Qur`an dan As-Sunnah serta bimbingan generasi as-salafush shalih.
Daftar Isi …………………………………………………………………………. 2
Pengantar ……………………………………………………………………… 3
1. Peringatan Terhadap Yahudi Akan Kehancurannya di Tangan Tentara Nabi Muhammad r dan Nasehat Terhadap Kaum Muslimin (Fadhilatusy Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali ) ………………………………………………………….……………………………………… 4
– Kepada Kaum Muslimin Secara Umum …………………………….…… 5
– Kepada Pemerintah Secara Khusus …………………………………… 6
Tanggung Jawab Pertama …………………………………………………… 6
Tanggung Jawab Kedua ………………………………………………………. 6
– Kepada Rakyat Palestina Secara Khusus …………………………….. 7
2. Sikap dan Kewajiban Umat Islam Terhadap Tragedi Palestina
(Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin ‘Umar Bazmul) ………………………. 8
– Pertama : Merasakan Besarnya Nilai Kehormatan Darah (Jiwa)
Seorang Muslim ……..………………………………………………………… 8
– Kedua : Membela Mereka Dengan Cara Mendo`akan Mereka …… 9
Hukum Terkait Qunut Nazilah ……………………………………………….. 9
– Ketiga dan Keempat : Waspada Terhadap Orang-orang
yang Memancing di Air Keruh dan Bersabar …………………………… 10
– Kelima : Memberikan Bantuan Materi yang Disalurkan Melalui
Lembaga-Lembaga Resmi, yaitu Melalui Jalur Pemerintah ………….. 13
3. Menuju Kemenangan dan Kejayaan Kaum Muslimin (Nasehat Emas dari Dua Mujaddid Besar Masa ini ) …………………………… ………………… 14
– Nasehat Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani …………. 14
– Nasehat Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz …………… 16